Antara Akal dan Pikiran

Setiap manusia tidak luput dari kesalahan didunia ini, seorang nabi pun pernah berbuat salah.

Seperti mahluk tuhan lainnya mungkin kita sebagai manusia yang mempunyai peringkat tertinggi dalam kesalahan, karena manusia dilengkapi akal dan perasaan.

Akal yang membuat manusia dapat mencerna setiap hal yang terjadi dalam hidupnya, jika seseorang mempergunakan akal tersebut untuk kebaikan maka yang dihasilkan akan menjadi baik begitu pula jika dipergunakan untuk yang buruk maka keburukan yang akan terjadi.

Perasaan pun membantu manusia menilai suatu masalah akan menjadi baik ataupun buruk, wlopun biasanya terkadang perasaan lebih banyak menilai suatu hal menjadi subyektif karena dipengaruhi berbagai kondisi yang ada.

Jika akal dan pikiran kita pergunakan secara bersamaan InsyaAllah akan menghasilkan suatu keputusan yang baik bagi umat manusia. Tetapi tidak menutup kemungkinan pula ketika akal dan perasaan saling bersaing mempengaruhi siapa yang merasa paling kuat, keputusan yang baik menurut akal terkadang malah melukai persaan, sedangkan ketika keputusan yang diambil hanya bersadarkan perasaan saja terkadang tidak masuk dalam akal. sehingga sering kali kita merasakan adanya pergolakan yang terjadi antara akal dan perasaan ketika harus mengambil keputusan.

Wlopun tidak sedikit yang menunjukan hasil yang baik, tetapi tidak sedikit juga yang malah berakibat buruk.

Jadi seyogyanya semoga kita semua dapat mempergunakan akal dan perasaan selalu dapat bekerja sama dengan baik tanpa merasa salah satu diantaranya paling menonjol, sehingga setiap keputusan yang diambil dapat berguna dengan masuk akal dan tanpa melukai perasaan.